Penulis: Hendra Apriyadi M.Pd, Dosen PBSI FKIP UHAMKA
Setiap 28 Oktober, kita memperingati Sumpah Pemuda sebagai salah satu tonggak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Momentum ini sesuai dengan tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas” yang sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita Generasi Emas 2045.
Bulan bahasa seharusnya dimanfaatkan sebagai momen untuk menguatkan kedaulatan bahasa, terutama dalam bidang pendidikan. Menurut Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Imam Budi Utomo, berbahasa cerdas berarti memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni, baik secara reseptif maupun produktif, untuk keperluan sintas, sosial, keprofesian, dan keilmiahan. Berbahasa cerdas juga bermakna mampu melihat potensi penggunaan bahasa untuk diolah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membekali generasi muda dengan keterampilan berbahasa yang baik (28/10/2024).
Sebagai penulis merasa bangga atas perkembangan Bahasa Indonesia di era digital. Di tengah tantangan globalisasi, terdapat pula peluang untuk memajukan bahasa Indonesia.
Dengan peringatan Bulan Bahasa ini, mari kita rayakan dengan penuh kegembiraan dan semangat. Mari kita berkomitmen untuk memberikan informasi yang sesuai dan menghentikan penyebaran hoax. Kedaulatan bahasa adalah kunci untuk membangun identitas bangsa yang kuat dan terhormat.
Di era digital, media sosial menjadi salah satu sarana utama dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memanfaatkan platform ini dengan bijak. Mari kita menggunakan bahasa yang baik dan benar, serta mengedukasi diri kita dan orang lain tentang pentingnya literasi digital.
Dengan cara ini, kita tidak hanya menjaga keberlangsungan Bahasa Indonesia, tetapi juga menciptakan lingkungan pendidikan yang berkemajuan dan mencerdaskan.
Sebagai bagian dari upaya ini, mari kita tanamkan rasa cinta terhadap bahasa kita sejak dini. Di sekolah-sekolah, kita perlu mengintegrasikan pembelajaran bahasa dengan nilai-nilai kebudayaan, sehingga siswa tidak hanya belajar bahasa sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk memahami jati diri bangsa.
Dengan kesadaran dan komitmen kita semua, saya yakin Bahasa Indonesia akan semakin berdaya dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mari kita bersatu dalam semangat mencerdaskan pendidikan dan memajukan bahasa kita, demi masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini.
Melalui pendidikan yang berkualitas dan penggunaan bahasa yang bijak, kita tidak hanya menjaga kelestarian Bahasa Indonesia, tetapi juga mempersiapkan generasi masa depan yang cerdas dan berdaya saing. Mari bersama-sama berbangga, mahir, dan maju dengan Bahasa Indonesia.
Bangga Mahir dan Maju dengan bahasa Indonesia merupakan semboyan yang menggambarkan rasa kebanggaan dan kemajuan yang dapat dicapai melalui penguasaan bahasa Indonesia. Menggambarkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang memperkuat identitas bangsa. Menunjukkan pentingnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara, menulis, maupun memahami teks Mengindikasikan bahwa dengan penguasaan bahasa Indonesia yang baik, individu dan masyarakat dapat lebih maju, baik dalam aspek pendidikan, ekonomi, maupun sosial.
Sebagai bahasa resmi yang digunakan Di seluruh wilayah Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang istimewa. Setiap individu yang menguasai bahasa ini tidak hanya memahami komunikasi sehari-hari, tetapi juga mengapresiasi warisan budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Rasa bangga ini tercermin dalam berbagai kegiatan yang menonjolkan penggunaan bahasa Indonesia, seperti lomba puisi, debat, dan penulisan karya sastra.
Melalui kegiatan tersebut, masyarakat diajak untuk lebih menghargai dan mencintai bahasa yang menjadi jembatan komunikasi antarbudaya di tanah air.
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah syarat mutlak untuk mencapai tujuan komunikasi yang efektif. Ini mencakup keterampilan berbicara, menulis, dan memahami teks dengan baik. Dalam konteks pendidikan, penguasaan bahasa Indonesia yang baik sangat berpengaruh pada kemampuan siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan.
Siswa yang mahir berbahasa Indonesia cenderung lebih mampu berpikir kritis, mengekspresikan ide dengan jelas, dan berinteraksi dengan baik di kelas. Di dunia profesional, kemampuan berkomunikasi yang baik dalam bahasa Indonesia juga berpengaruh pada peluang karir seseorang.
Dengan demikian, penguasaan bahasa Indonesia bukan sekedar keahlian, tetapi merupakan investasi untuk masa depan. Dengan penguasaan bahasa Indonesia yang baik, individu dan masyarakat memiliki potensi untuk maju dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam aspek pendidikan, peningkatan keterampilan berbahasa dapat mendorong prestasi akademik yang lebih baik. Siswa yang dapat menulis dengan baik akan lebih mudah menyampaikan gagasan dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Di bidang ekonomi, kemampuan berbahasa juga membuka peluang untuk berpartisipasi dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Dengan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, individu lebih siap menghadapi tantangan dan menciptakan peluang usaha. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik juga memungkinkan pelaku usaha untuk menjangkau lebih banyak pelanggan, terutama di pasar lokal.
Dalam aspek sosial, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk memperkuat hubungan antarpribadi dan membangun solidaritas dalam masyarakat. Ketika masyarakat dapat berkomunikasi dengan baik, terciptalah lingkungan yang harmonis, di mana setiap individu merasa dihargai dan dipahami. Hal ini sangat penting dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan sosial.
Bahasa Indonesia memungkinkan menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal secara efektif. Melalui sastra, cerita rakyat, puisi, dan lisan, peserta didik dapat terhubung dengan tradisi dan budaya yang menjadi identitas mereka. Misalnya, penggunaan cerita rakyat dalam pembelajaran dapat mengajarkan nilai-nilai moral, seperti kejujuran, kerja keras, dan rasa hormat terhadap orang tua.
Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai alat untuk memperkuat identitas nasional. Di era globalisasi, penting bagi peserta didik untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang budaya mereka sendiri.
Dengan mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia dalam konteks yang kaya akan kearifan lokal, peserta didik dapat membangun rasa cinta terhadap tanah air dan budaya mereka, yang pada gilirannya akan menumbuhkan karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
Mengintegrasikan bahasa Indonesia dengan etnopedagogi dalam pendidikan karakter bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang berkemajuan dan mencerahkan. Pendidikan berkemajuan bukan hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang bagaimana peserta didik dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan memahami kearifan lokal dan menjadikannya sebagai bagian dari proses belajar mengajar, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan empati, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama. Pendidikan yang mencerahkan mengajak peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif.
Dengan pembelajaran yang berkaitan dengan konteks kearifan lokal, pendidik dapat mendorong peserta didik untuk bertanya, berdiskusi, dan menciptakan solusi terhadap permasalahan yang ada di lingkungan.