• Resensi

    Islam & Kebhinekaan: Moderasi dalam Keberagaman

    Resensi Buku: Islam & Kebhinekaan Judul: Islam & Kebhinekaan Editor: Dr. Alwi Shihab Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, 2019 ISBN: 978-602-03-8561-7 Kategori: Studi Islam, Multikulturalisme Di negara dengan keanekaragaman luar biasa, multikulturalisme menjadikan asas kebhinekaan sebagai identitas yang menyatukan masyarakatnya. Namun, dalam dinamika sosial yang terus berubah, nilai-nilai toleransi dan harmoni kerap menghadapi tantangan. Buku Islam & Kebhinekaan, di bawah penyuntingan Dr. Alwi Shihab, hadir sebagai sebuah kompilasi gagasan dari berbagai pemikir terkemuka yang menawarkan perspektif Islam moderat sebagai solusi. Dengan menyatukan beragam pandangan, buku ini menyuguhkan pendekatan mendalam dan reflektif tentang bagaimana Islam dapat menjadi pilar keberagaman di Indonesia.…

  • Resensi

    Refleksi Kuntowijoyo tentang Dinamika Sosial-Budaya Indonesia

    Oleh: Ain Jelita Ikhwati dan Intan Tri Hartati, Mahasiswa TI Politeknik Harapan Bersama Tegal Indonesia, sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya, menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan identitasnya di tengah perubahan zaman. Dalam buku Budaya dan Masyarakat, Kuntowijoyo menggali hubungan antara budaya dan masyarakat, serta bagaimana keduanya saling memengaruhi dan berkembang dalam dinamika sosial yang terus berubah. Buku ini menjadi refleksi mendalam tentang pentingnya memahami budaya sebagai sistem makna yang membentuk identitas masyarakat. Buku ini terbagi menjadi empat bagian utama, masing-masing membahas aspek berbeda dari hubungan antara budaya dan masyarakat. Bagian pertama, Pemahaman Dasar: Analisa Sosio-Historik, menyajikan analisis sosio-historis tentang…

  • Opini

    Manusia dan Pendidikan: Makna, Jalan dan Tujuan

    Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, M.Pd (Penulis Buku Merawat Nalar Salim) Manusia dan pendidikan adalah dua entitas yang saling berkelindan, saling melengkapi, dan berjalan beriringan dalam perjalanan kehidupan. Keduanya merupakan dua wajah dari satu koin, yang tanpa keberadaan salah satu, eksistensi yang lain tak akan pernah sempurna. Pendidikan tidak mungkin ada tanpa manusia, dan manusia tidak bisa tumbuh sempurna tanpa pendidikan. Sebuah hubungan hakiki yang menandakan bahwa di balik setiap insan yang bertumbuh, ada proses pendidikan yang berjalan. Manusia, atau dalam istilah Al-Qur’an disebut “Insan”, telah diciptakan Allah dengan bentuk terbaik. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, manusia dibekali dengan akal dan kemampuan berbicara…

  • Ibrah

    Hormatilah Guru, Hampir-hampir Ia Menjadi Seorang Rasul

    Oleh: Alvin Qodri Lazuardy “Berdirilah untuk guru dan penuhilah hak penghormatannya, karena hampir saja seorang guru itu menjadi Rasul.” Sepenggal syair klasik ini menggambarkan betapa agungnya peran seorang guru dalam kehidupan manusia. Guru bukan sekadar pengajar materi pelajaran, melainkan pembimbing yang mengarahkan jiwa dan raga peserta didik ke jalan kebaikan. Dalam pendidikan, sosok guru adalah pusat yang menghubungkan ilmu (‘ilm), metode (thariqah), dan jiwa (ruh), menjadikannya kunci utama keberhasilan pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, metode yang baik memang penting, tetapi kepribadian dan jiwa seorang guru jauh lebih berpengaruh. Seorang guru yang penuh jiwa mendidik (ruh al-mudarris) mampu mentransfer ilmu dengan cara…

  • Opini

    Membaca Masa Depan Perguruan Tinggi di Era Artifisial Intelejen

    Oleh: Diko Ahmad Riza Primadi/Jurnalis dan Alumnus Magister Pendidikan Matematika UAD Kehadiran google sebagai mesin pencari informasi nomor wahid sejatinya telah mendistrupsi peran perguruan tinggi. Peran universitas yang salah satunya tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2021 lambat laun diambil alih oleh Google dan AI. Hal ini terjadi lantaran AI dapat memberikan life service yang memanjakan siapa saja. Dengan hanya sekali pencet, google sebagai mesin pencari nomor satu akan menyajikan beragam data dan informasi yang kita butuhkan. Tidak heran jika anak-anak sekarang lebih banyak mengakses google untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan mereka. Dan pergi ke sekolah/perguruan tinggi sebatas untuk memenuhi…

  • Resensi

    Di Afganistan, Dendam Dipelihara

    Oleh: Diko Ahmad Riza Primadi Pagi itu, saya memulai perjalanan dari Stasiun Lempuyangan Kota Yogyakarta. Menuju Kota Blitar untuk menengok kampung halaman. Sehari sebelum keberangkatan, saya sudah menyiapkan sebuah buku yang rencananya akan saya habiskan dalam perjalanan yang menyita waktu hampir enam jam. Buku yang saya bawa, Afganistan, Negeri yang Koyak oleh Perang. Buku ini berisi reportase majalah Tempo terkait konflik di Afganistan yang berlangsung sejak invasi Uni Soviet (1979-1992) hingga kejatuhan Kabul di tangan Taliban pada 2021. Buku setebal 270 halaman tersebut menyuguhkan fakta menarik bahwa perang tak pernah baik ditinjau dari aspek manapun. Perang membuat sungai penderitaan dan…

  • Ibrah

    Tiga Esensi Sejati Pendidikan Islam

    Oleh: Alvin Qodri Lazuardy Dalam pendidikan Islam, tiga konsep inti menciptakan fondasi kokoh bagi proses belajar mengajar yang benar: ilmu, iman, dan adab. Ketiga konsep ini bukan hanya tentang pengetahuan teoretis atau keterampilan praktis, melainkan tentang merawat jiwa dan membentuk kepribadian yang kokoh. Pendidikan Islam sejati tak sekadar mengisi kepala dengan informasi; ia juga menyelami hati dan mengisi jiwa, menjadikannya jalan utama menuju kesempurnaan hidup sebagai insan yang terhubung dengan Sang Khalik. Ilmu Sebagai Cahaya Pemahaman Ilmu dalam Islam merupakan cahaya yang menerangi kegelapan dan kebodohan, sebuah alat untuk mengenal kebenaran. Bagi seorang pendidik, ilmu bukanlah sekadar deretan informasi yang…

  • Berita

    Ikuti Sayembara Menulis MPID PWM Jatim dalam Rangka Milad Ke-112 Muhammadiyah

    SURABAYA – Pada 18 November 2024, Muhammadiyah memperingati Milad Ke-112. Tema Milad Ke-112 Muhammadiyah tahun 2024 adalah “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.” Tema ini menekankan komitmen Muhammadiyah dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Fokus utama meliputi penguatan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan komunitas. Tema ini menegaskan pentingnya kondisi sosial, ekonomi, dan spiritual yang adil. Muhammadiyah berupaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera. Untuk menyemarakkan milad tersebut, Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengadakan sayembara menulis opini sebagai bagian memperingati milad dengan refleksi agar masyarakat luas lebih peduli dan hal-hal baik terdokumentasikan. Sayembara ini juga bekerja sama dengan…

  • Ibrah

    Allah, Manusia dan Makanan: Tadabbur QS. Abasa Ayat 23-34

    Allah, Manusia dan Makanan: Tadabbur QS. Abasa Ayat 23-34 Oleh: Alvin Qodri Lazuardy Muqaddimatan Manusia, dalam setiap aspek kehidupannya, begitu lekat dengan apa yang ia konsumsi. Tidak hanya sebagai kebutuhan biologis, makanan mencerminkan hubungan yang sangat mendalam antara alam, penciptaan, dan Sang Pencipta. Firman Allah dalam Surat Abasa ayat 23-34 memberi kita sudut pandang yang memukau tentang bagaimana makanan, yang kita pandang sebagai kebutuhan sehari-hari, adalah bagian dari tanda kekuasaan-Nya. Setiap suapan membawa makna, proses, dan nilai yang jauh melampaui pemenuhan fisik semata. Allah mengingatkan, “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan dengan memasang akalnya kepada makanannya.” Sejenak kita berhenti dan merenung,…

  • Opini - Uncategorized

    Mencerdaskan Bangsa melalui Bahasa Indonesia, “Refleksi Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa”

    Penulis: Hendra Apriyadi M.Pd, Dosen PBSI FKIP UHAMKA Setiap 28 Oktober, kita memperingati Sumpah Pemuda sebagai salah satu tonggak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Momentum ini sesuai dengan tema “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas” yang sejalan dengan harapan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita Generasi Emas 2045. Bulan bahasa seharusnya dimanfaatkan sebagai momen untuk menguatkan kedaulatan bahasa, terutama dalam bidang pendidikan. Menurut Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa, Imam Budi Utomo, berbahasa cerdas berarti memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni, baik secara reseptif maupun produktif, untuk keperluan sintas, sosial, keprofesian, dan keilmiahan. Berbahasa cerdas juga bermakna mampu melihat potensi penggunaan…